Sekolah lanjutan atas secara umum dibagi dua: sekolah publik (negeri) dan sekolah private (swasta). Sekolah negeri selanjutnya dibagi menjadi sekolah umum dan sekolah kejuruan (contoh yang ada didekat rumah: sekolah kejuruan bidang industry, pertanian, komunikasi dan kelautan/perikanan). Sekolah negeri pada umumnya dimiliki oleh pemerintah prefecture, namun ada juga yang dimiliki pemerintah kota.
Beda kedua sekolah ini terlihatpada saat seleksi murid, SMA/SMK milik prefecture memberikan kesempatan sama rata kepada semua penduduk di dalam prefecture tersebut tanpa kecuali, sedangkan SMA/SMK milik pemerintah kota akan memberikan alokasi yang lebih besar pada siswa yang berasal dari kota tersebut dan hanya sedikit kuota untuk siswa dari kota lain didalam prefecture yang sama. Sekolah negeri ada yang menyediakan sistem pendidikan full course (regular, diselesaikan selama 3 tahun) dan part-time study (non-regular, bisa sambal kerja sambilan, biasanya pagi bekerja kemudian sore sd malam sekolah, sehingga siswa diberi waktu 4 tahun untuk menyelesaikan sekolah SMA).
Sistem pendidikan yang digunakan oleh sekolah SMA negeri juga ada yang menggunakan sistem kelas dan ada juga yang menggunakan sistem kredit (SKS, mirip sistem kuliah). Sistem kelas juga ada yang terbagi menjadi beberapa, misalnya ada yang menggunakan sistem grading (advance course dan regular course). Sistem tersebut berlaku untuk sekolah umum maupun sekolah kejuruan. Sekolah negeri, walaupun sistem pendidikannya secara umum mengacu pada standard pengelolaan sekolah negeri, namun memiliki kebebasan dalam memberikan penekanan dan arah pendidikannya. Ada sekolah negeri yang sangat berorientasi pada science dan internasional collaboration, ada juga yang masih berorientasi pada sistem tradisional dll.
Berbeda dengan SD dan SMP yang diatur ketat oleh pemerintah sehingga sekolah SD dan SMP swasta sangat dibatasi kehadiran agar tercipta lulusan yang standard dan seragam diseluruh negeri, kehadiran sekolah SMA swasta boleh dikatakan ‘dibebaskan’ menentukan corak masing-masing sekolah melalui kurikulum dan mata ajarannya.
Ada sekolah SMA swasta yang berbasis agama (misalnya ada yang mengalokasikan mata pelajaran khusus menghapal alkitab dan memberi nilai/point lebih pada calon siswa yang sudah dibaptis, hapal alkitab dll) dan ada juga sekolah swasta yang berafiliasi ke universitas (baik sistem Internasional seperti IB maupun sistem lokal dalam negeri Jepang). Sehingga di beberapa sekolah SMA di Kanagawa Prefecture, setelah bisa lolos masuk SMA swasta tersebut, nanti otomatis bisa masuk ke Universitasnya, biasanya universitas swasta cukup ternama di Jepang .
Ada juga sekolah swasta yang menitikberatkan pada pembinaan olahraga dengan target mencetak atlet-atlet handal dilevel nasional yang otomatis akan didorong untuk berprestasi dilevel internasional, serta ada juga beberapa sekolah SMA swasta yang memakai sistem boarding school dan tinggal di asrama. SMA swasta ada juga yang menyediakan pendidikan regular dan part-time, menggunakan sistem grade dan kredit, ada juga yang sistem gradingnya flexible (bisa berpindah dari advance ke regular kalo prestasi drop maupun naik grade kalo prestasi naik) maupun sistem grading tetap (fix).
Secara umum, sekolah-sekolah negeri di Jepang sudah sangat lama berdiri, misalnya SMA di Yokosuka yang sudah berdiri sejak tahun 1893 dan memiliki sejarah yang sangat panjang. Kadang-kadang kalo pas openhouse mengunjungi sekolah tersebut, dapat terlihat jelas dari bangunan-bangunan utamanya yang sudah ‘berumur’. Sementara sekolah-sekolah swasta, sebagian besar berusia lebih muda, puluhan tahun, dan terkesan modern.
Kalo di sekolah negeri, biasanya kegiatan ekstra kurikulernya boleh dikatakan hampir sama (walaupun disekolah-sekolah tertentu ada tambahan ekskul yang diluar standard), di sekolah swasta benar-benar bervariasi. Saat mengikuti open house beberapa sekolah swasta di Kanagawa Prefecture, ada beberapa sekolah punya ekskul Golf yang mencetak pegolf professional dilevel nasional Jepang. Ada juga sekolah swasta yang berlokasi didekat pantai punya kegiatan ekskul Sailing. Ada juga sekolah swasta yang punya ekskul olahraga Mountain Bike (MTB), pokoknya macem-macem.
Proses Pendaftaran
Sekolah SMA bukan termasuk wajib belajar di Jepang, jadi lulusan SMP bebas memilih mau lanjut sekolah atau tidak dan tidak ada kewajiban dari pemerintah untuk ‘memaksa’ anak melanjutkan sekolah SMA. Kedua, berbeda dengan sistem zonasi murni tanpa test untuk masuk SD dan SMP, penerimaan siswa SMA bebas dari sistem zonasi, sehingga murni berbasis pada minat dan bakat, pilihan dan keinginan, serta nilai/prestasi.
Pada umumnya anak-anak SMP sudah menunjukkan bakat, minat serta keinginan yang spesifik sehingga bebas untuk menentukan sekolah lanjutannya. Siswa bebas untuk memilih SMA dimanapun diseluruh Jepang asal bisa lolos test seleksi berbasis nilai akademis. Contoh, ada temennya Karif pindah prefecture ke Fukushima karena ‘mengejar’ ambisi menjadi atlet professional cabor sepakbola, disana dia akan melanjutkan ke SMA yang khusus dan kuat untuk pembinaan murid yang memiliki prestasi dibidang sepakbola.
Ada juga yang pindah ke kota lain tapi masih dalam satu prefecture (kanagawa prefecture) karena dia ingin lebih dekat ke tempat latihan sepakbola di salah satu klub J1-League. Anak tersebut mencari sekolah SMA yang dekat dengan klubnya agar bisa fokus berlatih sepakbola. Kedua anak tersebut memang berprestasi dicabang sepakbola saat SMP, menjadi anggota team sepakbola di tingkat prefecture Kanagawa sehingga memantapkan diri memilih sekolah SMA yang menunjang bakat mereka. Kalo mereka konsisten, mungkin akan menjadi pemain profesionalnya J-League beberapa tahun lagi. Jadi kedua anak tersebut ‘mengejar’ sekolah berdasarkan bakat dan minat bukan karena alasan yang lain.
Secara garis besar setiap siswa hanya boleh mendaftar 1 sekolah negeri dan 1 sekolah swasta pada saat mengikuti proses seleksi ujian masuk SMA.Sistem seleksi sekoklah negeri diatur dan dikelola oleh pemerintah prefecture bukan pemerintah kota seperti saat masuk SD maupun SMP. Walaupun demikian, proses pendaftaran dan seleksi merupakan kewenangan mutlak masing-masing sekolah negeri.
Sedangkan untuk mendaftar di sekolah swasta ada 2 cara: pertama melalui jalur pendaftaran regular menggunakan nilai raport SMP (hanya nilai caturwulan terakhir kelas 2 dan nilai selama kelas 3 yang diperhitungkan); kedua melalui jalur rekomendasi dari guru (siswa sudah mantap memilih sekolah swasta dan nilainya raportnya memenuhi kriteria untuk masuk ke sekolah yang dituju). Untuk siswa yang memilih jalur rekomendasi guru, tidak boleh cancel, wajib diikuti kalo sudah ketrima.
Sedangkan siswa yang mendaftar sekolah swasta melalui jalur regular, bebas melakukan cancel kalo keterima di sekolah negeri. Kalo di kota kecil, seperti dikota tempat tingal kami dulu sebelum pindah, menurut teman pengajar orang jepang, sekolah swasta biasanya digunakan sebagai cadangan kalo nggak keterima disekolah negeri. Tetapi, untuk dikota-kota besar, kata dia, banyak sekolah swasta yang favorite, bahkan lebih bagus prestasinya dibandingkan sekolah negeri, seperti beberapa sekolah di Kanagawa prefecture yang affiliated dengan univ swasta paling terkenal di jepang, passing gradenya sangat tinggi serta melebihi passing grade sekolah negeri favorit.
Apabila ada siswa yang sudah mantap masuk sekolah swasta, boleh memilih swasta saja melalui beberapa jalur seperti tertulis diatas. Selain itu, sekolah swasta ada juga yang memberikan jalur undangan kepada calon murid-murid yang dinilai berprestasi, terutama prestasi olahraga. Misalnya beberapa tahun yang lalu, ada seniornya Karif yang memiliki prestasi luar biasa bidang olahraga dengan mengikuti kompetisi atletik di tingkat nasional, sehingga dia diberi undangan khusus dari suatu sekolah SMA di Kawasaki yang memang membutuhkan talentanya. Untuk mendaftar sekolah swasta, secara umum lebih ketat karena proses seleksi hanya berbasis nilai rapot, jadi kalo nilainya tidak masuk kriteria, tidak akan diterima dan (dalam kondisi tertentu) malah tidak boleh mendaftar ke sekolah tersebut.
Rangkaian proses pendaftaran secara umum dimulai dengan open house SMA yang dilakukan pada musim panas tahun 2021 (sekitar bulan Juni – Agustus) hingga sekitar bulan October/November 2021. Mempertimbangkan kondisi pandemic tahun lalu, kebijakan open house untuk setiap sekolah berbeda-beda. Ada sekolah yang menyelenggarakan open house secara offline dengan kapasitas terbatas dan dilakukan beberapa kali sehingga bisa mengakomodir banyak peserta.
Ada juga beberapa sekolah yang menyelenggarakan open house secara online saja. Untuk calon siswa, tidak ada keharusan untuk mengikuti open house walaupun ingin mendaftar disekolah tersebut. Open house hanya sebagai proses untuk mengenal lebih dekat sekolah tersebut sehingga memantapkan calon siswa dalam memilih sekolah tersebut setelah mengetahui informasi lebih detil mengenai proses seleksinya, sistem sekolahnya, kegiatan ekskulnya, dan lain-lain.
Biasanya sekolah-sekolah negeri yang sudah lama berdiri sarat prestasi akan mempromosikan prestasinya pada saat openhouse, misalnya siapa saja alumni yang terkenal dan berprestasi dll. Contohnya, SMA Yokosuka punya alumni yang pernah menjadi Perdana Menteri di Jepang dan ada yang pernah mendapatkan Nobel Fisika. SMA negeri di Kamakura, karena lokasinya cukup bagus di pinggir pantai, sering digunakan untuk syuting.
SMA negeri ichikana di Yokohama, banyak siswanya yang berprestasi olahraga di tingkat nasional. SMA swasta juga mempromosikan diri dengan memperkenalkan alumni-alumni yang berprestasi di level nasional, misalnya ada SMA swasta yang punya alumni pegolf nasional, dll.
Setelah mengenal calon sekolah dan memantapkan pilihan, ortu dan siswa mengisi formulir pendaftaran dan berkonsultasi dengan guru SMP pada bulan November – Desember 2021. Konsultasi dengan guru SMP dilakukan secara personal, hanya guru-orangtua dan murid ybs. Diskusinya seputaran kira-kira mau milih sekolah yang mana dan guru akan memberikan tanggapan dan saran berdasarkan nilai akademik siswanya.
Proses konsultasi dengan guru ini biasanya terbatas, hanya bisa 1-2 kali saja, kalo mau konsultasi lebih sering dan lebih intensif, biasanya dilakukan dengan lembaga bimbingan test/bimbel yang memang memberi jasa layanan les mata pelajaran untuk ujian SMA dan masuk universitas sekaligus memberi saran-saran dalam memilih sekolah berdasarkan kemampuan dan minat siswanya.
Sebelum pandemic proses pendaftaran SMA dilakukan secara langsung yaitu siswa dan ortu langsung mendatangi sekolah tujuan dengan membawa formulir pendaftaran. Namun sejak tahun lalu proses pendaftaran dilakukan dengan mengirimkan formulir pendaftaran ke sekolah tujuan melalui kantor post. Perubahan ini menyabab terkadang ada yang terlewat mendaftar, seperti kejadian tahun lalu di sekolahnya Karif, ada murid tertinggal karena terlewat mengirimkan aplikasi pendaftaran melalui post.
Untuk mencegah hal tersebut berulang, biar no one left behind, tahun ini guru SMP mengontol proses pendaftaran untuk memastikan dokumen terkirim melalui post ke sekolah tujuan apabila memang murid ingin mendaftar ke sekolah tujuan. Jadi pada pertengahan January 2022, guru mendampingi murid-murid mengirimkan dokumen pendaftaran ke sekolah negeri dan swasta melalui kantor post terdekat.
Setelah dokumen terkirim, sekolah akan memberikan konfirmasi bahwa mereka sudah menerima berkas pendaftaran, biasanya ada yang dikirim ulang melalui post dan ada juga yang dikirim melalui email. Setelah selesai masa pendaftaran tahap 1, tiap sekolah SMA (terutama sekolah negeri) akan mengumumkan rasio jumlah pendaftar dibandingkan kapasitas sekolah.
Jadi sekolah-sekolah tertentu yang favorit bisa terlihat rasionya, misalnya taun ini ada sekolah yang menerima pendaftar hampir 3x lipat kapasitas dll. Ada juga sekolah yang sepi peminat, sampai akhir January yang lalu jumlah pendaftar masih lebih sedikit daripada kapasitas sekolah, sehingga menarik minat siswa-siswa yang tadinya ragu-ragu mendaftar karena misalnya persyaratan nilainya mepet dan tidak yakin, setelah melihat jumlah pendaftarnya jadi memutuskan pindah.
Sehingga setelah pengumuman jumlah pendaftar, ada proses cabut dan pindah berkas pendaftaran, siswa masih diberi kesempatkan untuk melakukan perubahan dari akhir January hingga awal February. Setelah awal February, (10 hari sebelum hari H test tertulis), tidak ada lagi perpindahan pendaftaran.
Proses Seleksi Penerimaan siswa SMA
Seleksi sekolah swasta berbasis pada nilai raport, jadi setelah dokumen pendaftaran diterima oleh masing-masing sekolah swasta (pertengahan January), akan dilakukan assessment oleh sekolah tersebut. Hasil seleksi sekolah swasta melalui jalur regular maupun jalur rekomendasi guru biasanya diumumkan awal februari yaitu setelah pendaftaran sekolah negeri ditutup dan sebelum jadwal test tertulis serentak ujian masuk SMA. Sehingga sebelum ujian tertulis serentak masuk SMA negeri, setiap siswa sudah mengetahui hasil seleksi masuk SMA swasta, jadi ibaratnya sebelum ujian sudah tau dapet sekolah cadangan (kalo memilih sekolah swasta sebagai cadangannya).
Kalo yang mendaftar melalui jalur rekomendasi, setelah ada keputusan penerimaan oleh sekolah swasta, harus segera melakukan registrasi ulang. Ada beberapa SMA swasta yang sangat ketat untuk registrasi ulang, tanpa menunggu hasil test untuk SMA negeri, ada juga beberapa SMA swasta yang lebih fleksibel, memberi keleluasaan siswa untuk menunggu hasil test masuk SMA Negeri setelah itu baru melakukan registrasi ulang ke sma swasta kalo ngga ketrima di sekolah negeri.
Sedangkan untuk sekolah negeri (SMA Umum maupun Kejuruan), proses ujian masuk dikoordinir oleh dinas pendidikan provinsi (bukan kota). Pelaksanaan test masuk SMA negeri dilakukan secara serentak diseluruh Jepang tanggal 15 February (test tertulis), namun materi test tertulis diserahkan kepada masing-masing dinas pendidikan prefecture.
Materi testnya seragam baik SMA umum maupun kejuruan, meliputi 5 mata pelajaran utama yaitu: Matematika, IPA, IPS, Bahasa Jepang (termasuk didalamnya materi mengenai sejarah dan kebudayaan) serta Bahasa Inggris. Hari kedua, 16 February, dilakukan test wawancara yang materi testnya sepenuhnya dibuat oleh masing-masing sekolah. Test wawancara ini secara umum mengenai apa motivasi mendaftar sekolah tersebut, apa potensi/bakat yang dimiliki siswa serta apa yang bisa ‘dikontribusikan’ dari bakat siswa untuk ‘memperkuat’ prestasi sekolah SMA yang dituju.
Apabila ada murid yang berhalangan mengikuti test serentak 15 & 16 February dengan bukti tertulis, masih dapat melakukan ujian susulan 1 minggu sesudahnya (25 February). Proses seleksi sekolah negeri (baik yang umum maupun yang kejuruan) secara umum menggunakan 3 komponen yaitu: nilai raport SMP (kelas 2 caturwulan terakhir dan kelas 3), nilai ujian tertulis serentak 15 february; nilai test wawancara 16 february.
Beberapa sekolah negeri ada yang menambahkan test khusus selain ketiga komponen diatas. Proses evaluasi murni menjadi kewenangan tiap sekolah, sehingga tiap sekolah punya cara perhitungan yang berbeda pembobotan nilai untuk 3 komponen diatas, pembobotan berbeda untuk tiap mata pelajaran dan lain-lain.
Pengumuman hasil seleksi sekolah negeri dilakukan pada tanggal 1 Maret oleh masing-masing sekolah melalui internet. Setelah pengumuman, anak yang keterima akan langsung pergi ke sekolah SMA-nya, mengambil bukti penerimaan dan berkas-berkas lainnya, kemudian mereka akan kembali melaporkan ke sekolah SMP masing-masing.
Setelah itu mereka kembali masuk sekolah SMP seperti biasa sambil menunggu hari wisuda, 9 Maret yad. Jadi kalo di Jepang, sebelum diwisuda/perpisahan kelulusan sekolah SMP, para siswa sudah tau hasil seleksi dan sekolah juga bisa melakukan pendataan dengan akurat lulusannya kemana saja. Alhamdulillah Karif sudah keterima disekolah negeri pilihannya sendiri. “It’s my dream pipiy & mimiy, not yours!” Hehehehe.
Bersambung ke tulisan berikutnya: memilih sekolah, evaluasi seleksi dan peran bimbel!
Penulis: Dr. Sudarmanto Budi Nugroho, seorang peneliti di IGES, Jepang. Tulisan ini berdasarkan pengalaman penulis dalam menyekolahkan anak di sebuah sekolah di Jepang. Tulisan ini sebelumnya sudah dipublikasikan di account Facebook penulis.