
Photo: Dreamstime
Ketertinggalan Pembangunan di Indonesia
Setidaknya sudah ada dua angka yang dikeluarkan oleh dua badan internasional untuk menilai posisi suatu negara dalam hal pencapaian kesejahteraan pembangunan dan kesiapan infrastruktur pembangunan, yaitu Human Development Index (HDI) dan Competiveness Index (CI). Terlepas dari setuju atau tidaknya dengan angka tersebut, tentu yang menarik di sini adalah mengetahui bagaimana posisi Indonesia dibandingkan dengan negara lain di dunia. Setidak-tidaknya hal tersebut bisa menjadi suatu acuan dan penambah semangat untuk mencapai keadaan masa depan Indonesia yang lebih baik dari saat ini.
Berdasarkan angka HDI yang dikeluarkan oleh United Nation on Development Program [1], pada tahun 2005, Indonesia menduduki posisi ke 107 dari 177 negara. HDI Indonesia yang mencapai 0.728 menyebabkan Indonesia dikategorikan sebagai negara menengah (Medium Human Development). Posisi Indonesia itu dua urutan di bawah Vietnam dengan HDI sebesar 0.733 dan persis di bawah Palestina di urutan 106 dengan HDI mencapai 0.731. Sementara itu, Malaysia digolongkan sebagai negara yang sudah maju (High Human Development) dengan HDI yang mencapai 0.811, menempati posisi ke 63. Apabila mengikuti trend peningkatan HDI Indonesia sejak tahun 1975 sampai dengan tahun 2005, maka Indonesia diproyeksikan akan menyamai HDI yang sudah dicapai Malaysia pada tahun 2010 nanti. Ini artinya, Indonesia sudah ketinggalan 5 tahun dari Malaysia jika berpatokan pada angka HDI tersebut. Sekedar gambaran UNDP mendasari perhitungan HDI dengan mempertimbangkan beberapa index yaitu, tingkat harapan hidup (life expentancy), tingkat kemampuan baca tulis (literacy), tingkat pendidikan (educational attainment), dan tingkat pendapatan per kapita (GDP per capita).