Read Time:2 Minute, 42 Second
“Design concept of information control systems for green manufacturing industries with IoT-based energy efficiency and productivity” – “As a trigger idea for Indonesia in facing the technological disruption and Industrial Revolution 4.0 ”
Keywords: green industry, green manufacturing, IoT, energy efficiency, industrial productivity, technological disruption, industrial revolution 4.0
Latar Belakang:
- IoT dan revolusi industri 4.0 sudah tidak bisa lagi dielakkan dalam persaingan dunia usaha industri di masa sekarang dan masa depan.
- Indonesia harus siap menghadapi persaingan global dalam dunia industri yang semakin efisien dan terintegrasi dengan tekanan pemanfaatan energi yang semakin efisien, begitu juga dengan pemanfaatan energi terbarukan.
- Belum banyak pemikiran strategis dan ilmiah menyangkut permasalahan ini, khususnya di Indonesia (catatan: statement “gap” ini harus dibuktikan dengan studi pustaka yang relevan !!!)
Tujuan:
- Merancang suatu konsep model sistem kontrol informasi di suatu perusahaan, menyangkut: kinerja operasional mulai dari marketing, perencanaan dan material (PPIC), engineering & utility, operasional di lapangan (SFC = shop floor control), quality control (IPQC & FQC), delivery, sehingga informasi itu dapat dipahami secara real-time oleh manajemen sesuai kebutuhannya (bottom – middle – top), sistem informasi internal di masing-masing perusahaan / industri. Untuk high level user, informasi dapat disajikan ke bentuk dashboard).
- Informasi mengenai resources availability (high to low utilization), seperti utilisasi mesin produksi dan mungkin juga utility (steam, compressed air, hot air, clean water, etc.) dengan diangkat sampai ke tingkat cluster industri sejenis lokal maupun regional untuk memberi informasi ke pelaku bisnis yang lain untuk memanfaatkan kapasitas tersebut agar lebih efisien (proses make-loan). Harus ada semacam sistem informasi lokal / regional yang dikontrol oleh pihak tertentu (Deperin atau paguyuban suatu cluster / sektor industri).
Metoda:
- Menganalisa process flow (business process) secara integral, yaitu IPO (input – process – output) di suatu industri.
- Mengupas tuntas segala informasi yang terkait di masing-masing proses (termasuk proses “cost accounting” dalam mendapatkan informasi cost/WS) untuk diintegrasikan ke dalam sistem informasi (ideanya: sekali input dari awal sistem akan langsung diterima oleh masing-masing process (WS = workstation) terkait.
- Eksekusi di masing-masing WS dengan seminimal mungkin pekerjaan input data manual (semua sudah dilakukan dengan sensor barcode, counter, dsb) dengan alat kontrol SFC yang informatif.
- Membuat sistem kontrol informasi dengan indikator kinerja kunci (KPI = key performance indicator) yang bisa dipantau secara real-time oleh manajemen (top-middle-bottom) sehingga mereka dapat mengambil tindakan / keputusan yang diperlukan setiap saat dengan cepat.
- Menyerahkan data informasi mengenai resources sharing ke sistem kontrol sharing informasi di cluster industri sejenis secara real-time untuk memberikan pemanfaatan ke pihak bisnis terkait dalam mengoptimalkan pemanfaannya (sewa, make-loan, titip proses, dsb: maka proses “cost accounting” sangat penting dalam menentukan biaya “cost/WS”).
- Secara real-time atau pun berkala, kinerja productivity dan efisiensi pemanfaatan energi di internal industri maupun di cluster industri bisa dipantau setiap saat agar memberikan dampak efisiensi ke internal perusahaan maupun secara regional / nasional.
Hasil dan Pembahasan:
- Tampilkan gambar konsep disainnya
- Tampilkan skema sistem informasinya
- Tampilkan table penunjang lainnya (semacam table keterkaitan antar stakeholders, informasi, dsb)
- ………….
- ………….
Kesimpulan:
Buat kesimpulan sesuai hasil dan pembahasan.
Referensi:
- Cleaner Production (Scopus Q1)
- Energy conversion and management (Scopus Q1)
- MDPI Energies (Q2)
- MDPI Applied Sciences (Q2)
Conference:
Presented in AIC 2022: http://aic.unsyiah.ac.id/
Published paper: https://heca-analitika.com/ljes/article/view/36