Apa itu audit energi industri?
Permintaan audit energi industri meningkat sejak dekade terakhir sebagai akibat dari meningkatnya biaya energi dan kesadaran akan efek pemanasan global. Potensi penghematan dalam biaya utilitas terutama berasal dari penggunaan energi. Jika peralatan dioperasikan dan dipelihara dengan baik, maka mereka akan bekerja secara efisien. Peralatan yang sedang kita bicarakan di sini adalah; HVAC (Heating, Ventilating, Air Conditioning), Sistem konveyor, Sistem motor listrik, Sistem udara terkompresi (air compressor), Sistem pembangkit uap (boiler), Sistem tungku, Pencahayaan (lighting), Sistem distribusi dan instalasi daya.
Audit energi sederhana ataupun yang lengkap untuk industri mengacu kepada fasilitas sederhana atau kompleks, Hal ini juga disesuaikan dengan kebutuhan pemilik industri. Energi yang dikonsumsi dalam industri tertentu bervariasi dalam ukuran, jenis, dan cara menggunakannya. Format audit dapat bervariasi tergantung pada ukuran fasilitas, ruang lingkup audit, dan ukuran tim audit.
Kebanyakan audit energi dimulai dengan pertemuan pertama (first meeting/kick-off meeting). Perteuan ini dihadiri oleh para auditor energi dan tingkat manajemen di client industri, setidaknya departemen utilitas (Utility dept.) dan produksi (Production dept.) dari tingkat Supervisor sampai Manajer harus hadir. Agendanya adalah untuk mengkomunikasikan tujuan audit, agenda, dan dukungan lainnya. Dukungan dapat berupa permintaan satu atau dua orang yang berdedikasi untuk menemani auditor. Orang-orang ini harus dapat menjawab pertanyaan tentang peralatan dan sistem. Dukungan lainnya adalah informasi pelengkap, seperti proses teknis (process flow), data dan informasi penagihan (energy bills).
Selama pertemuan ini, komunikasikan juga hal-hal yang memengaruhi pengambilan keputusan ekonomi mereka seperti halnya tingkatan kesulitan, kriteria pengembalian modal sederhana, apakah ekspansi di masa depan atau pembangkitan di tempat dimungkinkan, dll. Client juga perlu menunjukkan apakah mereka sudah mempertimbangkan perubahan terkait energi tertentu untuk alasan yang tidak terkait dengan energi seperti pengurangan pemeliharaan atau peningkatan kontrol proses. Kemudian, audit dapat dimulai dengan inspeksi visual walk-through sederhana dan umum. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran umum dan untuk menemukan yang lebih spesifik untuk audit yang komprehensif. Untuk memahami situasi saat ini, auditor memerlukan studi aliran energi dengan menggunakan diagram aliran energi dan proses aliran produksi. Inilah yang dijelaskan oleh manajer produksi atau manajer fasilitas dari client. Client harus menunjukkan angka aktual dari komponen dan tagihan energinya. Diharapkan data tersebut tersedia yang dilengkapi dengan pembacaan meter energi bulanan. Di akhir audit, auditor dan orang-orang klien bertemu lagi setelah audit untuk mengklarifikasi hasil pengamatan tertentu dan mendiskusikan temuan awal dan kemudian auditor menyiapkan dan menyerahkan laporan tertulis dengan rekomendasi.